Perayaan Waisak di Temanggung Diiringi Alunan Gending Jawa

Perayaan Waisak di Temanggung Diiringi Alunan Gending Jawa

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Berbeda dengan tempat lain, umat Budha di Desa Kalimanggis Kecamatan Kaloran Temanggung ini merayakan Waisak 2566 BE - 2022 dengan nuansa tradisional Jawa. Bahkan perayaan hari besar yang dilaksanakan di Wisma Bikkhu Jaya Wijaya itu diiringi dengan alunan musik gending. Namun demikian perayaan itu tidak mengurangi kekhusyukan umat dalam melangsungkan kidung puja pada Sang Buddha Gautama. Perayaan waisak dipimpin Bikkhu dari Shangha Theravada Bante Wongsin Labhiko Mahatera dari Thailand. Sekitar 26 bikkhu dari berbagai daerah di Indonesia turut pada perayaan. Bante Wongsin Labhiko Mahatera mengatakan sangat terkesan dengan perayaan Waisak bernuansa adat Jawa, sebab sangat berbeda dengan perayaan Waisak pada umumnya. \"Perayaan Waisak di Kalimanggis dengan menggabungkan dengan adat istiadat setempat, ini jadi contoh yang baik dan perlu dilestarikan untuk generasi mendatang,\" katanya. Dia mengatakan sentuhan adat istiadat menjadi sebuah kesan tersendiri dalam perayaan Waisak. Di Kalimanggis ini di antaranya dengan digunakannya gamelan dalam mengiringi puja bhakti. Dikatakan untuk menuju kebijaksanaan, Buddha mengajarkan bukan berdasarkan dari keyakinannya saja. Hidup harus berbuat atau berkarya bukan tergantung dengan orang lain. Waisak di Kalimanggis sebagai salah satu wujudnya. Ketua Panitia Wargino mengatakan sengaja menggelar perayaan Waisak dengan sentuhan adat Jawa yakni untuk mengenal dan melestarikan adat jawa, sekaligus penanaman ajaran Sang Buddha. \"Sentuhan itu, tidak hanya pada pakaian yang dikenakan, melainkan juga iringan gending dan lagu,\" jelasnya. Lagu yang dinyanyikan kata dia, sebenarnya berbahasa Indonesia, namun diubah dengan sanksekerta dan diiringi gamelan. \"Ini moderasi dan ummat juga menyambutnya dengan baik,\" katanya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: